Laman

Cari Blog

Dwi Astianto Personal Blog

Selasa, 02 Juli 2019

4 (1/2) Laras, Insha Allah Istiqomah

Yang lalu biarlah berlalu
Petik ilmu dan hikmahnya
Mungkin juga ini mau-Nya yang Kuasa
Ya Wallahu a’lam ...

Yang terpenting,..
Berusaha untuk mendidik dan memberi arahan yang baik
Takkan pernah membimbing untuk prasangka tanpa fakta
Takkan pernah menyalahkan tanpa ada penjelasan

Nadanya tinggi ... naik  empat setengah laras 4 (1/2) #
Memang tak selamanya baik atau bisa diterima semua orang

Ya dalam hati kecil juga memanggil untuk introspeksi
Insha allah .... Cause Allah SWT is always by my side


Cerita Cinta Gagal Paham

Ada Secarik cerita;

Ada Cinta Ada perilaku
Ada Cerita Ada Peristiwa
Kadang buta, ngga tau mesti apa
Yang penting dirimu miliku, diriku untukmu

Halal katanya ...
Mendidik atau tidak,.. Mungkin lupa

Yaaa ...
Semestinya tuntaskan dulu belajarnya
Agar tidak salah memberi arahan

Niatnya baik tapi salah petik.

Ini “Bab” cerita Cinta ya.
Bukan “Mencintai”.

Hati-hati “gagal Paham”.

Jumat, 28 Desember 2018

Atur Nada dan Temponya Agar Tetap Pada Irama yang Harmoni

Pahami dulu solmisasi, baru mainkan Irama. pahami dulu Irama, baru berharmoni. Lalu pahami lagi apa itu Harmoni, baru Bernyanyi. Maksudnya, itu aturannya.

Opera Seria atau Seriosa...
Lebih indah didengar karena tehnik vocal harmoninya terjaga. suara satu, suara Dua dan suara tiga tersusun sesuai dengan ranahnya masing-masing.

Pakai rasa..
Agar menyatu dengan hati
Pakai naluri..
Agar hati dapat mengerti

Tempo..
pelindungnya adalah Metronome.
Metronome Tak perlu dilantun tapi diiramakan dihati. Tempo takkan lari dikejar dan takkan berhenti bila dinanti. Akan melantun dengan sendirinya dan harus disadari. Maksudnya itu aturannya.

Analogi dibalik..

Memahami Harmoni sama seperti memahami perilaku (seseorang). Ngga gampang. Apabila Tak menjaga Irama Dan tempo maka rusak Harmoni. Jika sudah rusak maka Tak enak didengar maupun dirasa.

Bisa dikoreksi???
Bisaa!!

Tapi mainkan lagi Dari ulang.

Butuh waktu??
Mungkin juga Tak sempat.

Kenapa??
Karena Harmoni terluka.

Kamis, 13 Desember 2018

Tuhan Dan Gadis Kecil berbaju Jingga

Me : Ya Allah, dia menjauh dariku
God : Aku yang menjauhkanmu Dari dia
Me : Mengapa?
God : Aku menjauhkanmu darinya karena aku ingin mendidik kalian agar bisa saling menghargai satu sama lain. Berhati-hati dalam bertutur kata dan bersikap serta meniti ilmu akhlaq dan akidah melalui jalan yang telah kutentukan. 

Senin, 08 Oktober 2018

Seharusnya Dia-Nya, bukan Dia

Belajar dan mendalami
Mendasar darimana dan untuk apa
Hadirnya membawa kontribusi
Namun dunia salah kaprah

Harusnya....
Berangkat dari niat dan untuk siapa?
Untuk dia??
Coba dikaji lagi

Manusiawi jika dibilang mengagumi
Mengagumi menjadi alat untuk berusaha
Berusaha untuk menarik sebuah rasa
Namun hati taruhannya

Sudut pandang ini yang mesti dimengerti

Jika sosoknya hilang
Apa masih terus berusaha dan belajar?
Belum tentu...
Mungkin bisa hilang bersamanya

Dunia sudah siap???

Yang nyata, akan hilang sudah pasti
Asal jangan berhenti sampai disitu

Lillahi ta'alla seharusnya
Agar tidak perih ditepi
Usaha dan niat dituju karena-Nya
Ketika dibilang terluka hati, maka Luka Tak berarti

Kamis, 20 September 2018

Sorry

In the silent me ...
You come to be friendly in my night

My moment feel worried ...
Ever you flame yours liver candle for me

Along the step time goes on
You embrace of yours love in my life

Felt so calm when moment reside in the near
Feel to ford sky without wings couple

I’m sorry
If I was hurt your heart
Never regret this love

Cause feel Happy recognize your self
Peaceful felt this


Rabu, 17 Maret 2010

Perasaan Dan hati

Ketika hati tak mampu berteriak
Membisu tak tahu arah
Hanya mampu bergeming
Saksikan yang telah terjadi

Ketulusan dijadikan korban masa lalu
Kepercayaan tersungkur dibalik kenistaan
Tergadaikan semua
Menjadi harga yang mati

Saat berbicara cinta
Terlintas langsung kenangan masa lalu
Kisah manis yangterajut menjadi kenangan
Kisah pahit dipendam dalam - dalam

Indah memang mengenang kenangan indah
Pasti tak ada satu orang pun yang lupa
Tapi…Pahit mengenang yang terpahit
Yang tetap dipendam namun terluapkan

Semua hanya masa lalu
Tak seperti kita menghembuskan nafas
Hidup bukanlah lorong waktu yang bisa diputar ulang
Bukan seperti reinkarnasi yang bisa terlahir kembali

Disini…
Aku sudah tak berarti apa – apa lagi buatmu
Tak mampu luruskan deritamu
Tanpaku…Ku yakin kau mampu

Ku juga rasa sakitnya kamu
Bagaimana rasanya…
Terluka lahir tertusuk birahi
Terluka batin tertusuk sikap


Sakit saat kau rasa
Perih saat ku mengambarkan

Cinta itu tidak bisa dipaksakan
Dipaksa takkan bisa menerima
Dipaksa akan menderita
Takkan pernah jadi selimut keharmonisan

Tapi cinta itu indah
Indah jika dilandasi rasa tulus dan keiklasan
Menerima segala yang telah terjadi
Melapangkan yang telah terpukul

Cinta bukan birahi
Cinta tak mengenal perawan
Cinta bukan kelamin
Tapi cinta itu iklas

Disiniku tetap menjaga keindahanmu
Buatmu kau tak sempurna
Buatku…
Keindahan hatimu menyempurnakan lahirmu

Allah Maha Pencipta
Allah Maha Tahu
Allah Maha Mengerti hamba-Nya
Dan Allah yang menggariskan semua jalan hidup kita

Jangan pasrah pada takdir
Jangan berpangku pada nasib
Sesungguhnya kita bisa merubahnya atas izin-Nya
DiaLah yang berkehendak

Kita memang tidak sempurna
Tapi Allah maha Mengerti kita